Tentang keutamaan mati, terdapat banyak hadis marfu' yang menerangkan. Misalnya dari Ibnu Umar ia berkata yang artinya :
"Rasulullah SAW. bersabda, 'Kebaikan orang mukmin ialah maut.'"
Dari Siti Aisyah r.a. bahwa Rasulullah SAW. bersabda, " maut adalah barang rampasan orang mukmin."
Maksudnya, dengan sebab kematian, seorang mukmin akan mendapatkan pahala dan ganjarannya karena ia bersabar dalam menerima penderitaan dan kesakitan maut.
Dari Mahmud bin Lubaib, Nabi Muhammad SAW. Bersabda, :
"Dua perkara tidak disenangi oleh anak Adam. Ia tidak menyenangi kematian, padahal kematian lebih baik bagi orang beriman daripada fitnah. Dan ia tidak menyenangi kekayaan sedikit. Padahal, apa yang sedikit lebih sedikit pertanggungjawabannya."
Manakah fitnah yang lebih besar daripada fitnah dunia, lebih-lebih pada zaman kita sekarang, yang begitu banyak tersebar fitnah dan rayuan-rayuan serta telah merata ke seluruh penjuru dunia, sehingga tidak lagi dapat melarikan diri dan menyelamatkan dari bahayanya, kecuali dengan maut yang menjadi tempat peristirahatan dari segala bencana dan musibah dunia.
"Dari siti Aisyah r.a. 'Dunia ini tidak akan baik bagi orang mukmin. Bagaimana bisa baik karena dunia adalah penjaranya dan malapetakanya.' "
Adapun orang mukmin, ia keluar dari ruangan yang sepit ke ruangan yang luas dan tempat tinggalnya setelah berpisah dari dunia lebih luas dan jauh lebih tinggi.
Sebagian Ulama berkata,
" Aku telah mengatakan jika mereka memuji kehidupan, mereka sering berlebih-lebihan. Sedang kematian mempunyai seribu kelebihan yang tak di sadari. Dalam kematian terdapat keamanan untuk bertemu tuhan. Serta berpisah dengan semua teman yang tak pernah insaf."
Oleh karena itu, tidaklah patut bagi seseorang mengangan-angankan kematian, jika ia menyadari ketidakrelaan dan berserah diri pada ketentuan dan takdir Allah kepadanya, disebabkan menderita sakit berat atau penderitaan yang pahit-getir.
Sakit menyucikan orang mukmin dari semua dosanya, sedangkan kematian memutuskan seseorang mukmin dari dosa-dosanya. Hidup patuh kepada Allah adalah suatu nikmat yang tinggi. Berangan-angan untuk mati adalah perbuatan yang tidak patut, karena Rasulullah SAW. Bersabda, yang artinya : " janganlah seseorang di antara kamu sekali-kali berangan-angan mati. Apabila ia seorang yang berdosa maka hendaklah ia minta ampun, atau orang yang baik maka hendaklah ia menambah bekalnya. "(HR.Bukhari, muslim, baihaqi, dan Nasa'i.)
Nabi SAW. Bersabda pula,
"Orang yang terbaik di antara kamu, yaitu yang paling panjang umurnya dan paling baik amalnya."
Setiap orang mukmin yang berumur panjang dan memperbanyak perbuatan baik sehingga perbuatan baiknya berlimpah, dosa-dosanya akan di hapus dan menjadi orang yang diterima di sisi Allah. Sebaliknya, orang mukmin yang panjang umurnya, tetapi jelek amalnya, dosa-dosanya tidak akan dihapus dan ia tidak akan diterima di Sisi Allah SWT. (Na'udzu billahi min dzalika).
Semoga ilmu ini bermanfaat untuk sang pembaca. Aamiin.. :-)